Afryan Thamrin

Communications is human nature. Knowledge sharing is human nurture

Archive for the ‘Inspiration’ Category

Siapa Bilang penghasilan dari bisnis IT kecil?

Pendiri perusahaan Microsof, Bill Gates, kembali menduduki posisi teratas sebagai orang terkaya di Amerika, demikian menurut laporan majalah Forbes hari Rabu, 22 September 2010.

Bill Gates dalam tahun yang ke-17 menjadi orang terkaya dengan harta senilai 54 miliar dolar Amerika Serikat, atau naik 4 miliar dolar AS dari kekayaannya tahun lalu.

Urutan ke dua orang terkaya dalam majalah Forbers ditempati oleh pengusaha Warren Buffett dengan seluruh kekayaannya bernilai 45 miliar dolar Amerika Serikat, atau meningkat 5 miliar dolar AS dari tahun lalu.

Sementara itu, keuntungan bersih pendiri Oracle Corporation, Larry Ellison, tidak berubah pada urutan ke tiga dengan kekayaannya senilai 27 miliar dolar Amerika Serikat.

Chirsty Walton, pewaris pendiri Walmart oleh Sam Walton, berada di urutan ke empat dengan kekayaannya senilai 24 milioar dolar Amerika Serikat, atau meningkat 2,5 miliar dolar AS.

sumber http://id.omg.yahoo.com/news/bill-gates-tetap-orang-terkaya-di-amerika-ryx5-47647.html

dari data yang di atas dapat kita lihat 2 dari 4 orang terkaya di Amerika adalah orang yang bisnis IT… Jadi jangan pernah berpikiran berkecimpung di dunia IT tidak akan menjanjikan 🙂

  • 0 Comments
  • Filed under: Inspiration
  • PAPA

    Biasanya anak-anak yg jauh dari orang tuanya merasa kangeen sekali dgn mamanya.

    Lalu bagimana dgn papa?

    Mungkin mama lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari .tp taukah kamu jika papamu yg mengingatkannya utk menelfonmu?

    Mgkn mama yg lebih sering mengajakmu bercerita,tp taukah kamu sepulangnya ia bekerja dgn wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari mama mu?

    waktu kecil..

    Papa mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa ia melepaskan roda bantu di sepedamu, Saat itu mama menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.tp ayah dgn yakin menatapmu mengayuh sepeda dgn pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

    Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru,mama menatapmu iba,tetapi ayah mengatakan dgn tegas “kita beli nanti,tapi tidak sekarang” karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dgn semua tuntutan yg selalu di penuhi.

    ketika kamu remaja

    kamu mulai menuntut utk keluar malam. Lalu papa mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan “tidak”.

    itu utk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yg berharga.

    Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu.

    Tp yg dtg mengetok pintu dan membujuk mu adalah mama.

    Taukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri,karena Dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tp lagi2 dia harus menjagamu.

    saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kmu sdg brdua di ruang tamu. Tahukah kmu dia merasa cemburu?

    dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang tamu menunggu mu pulang dgn sangat2 khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yg di takutinya akhirnya datang “putri kecilnya sudah tidak ada lg”

    saat papa sedikit memaksamu utk menjd seorang dokter. Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tp toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjd seorang penulis.

    sampai saat papa harus melepasmu di bandara. Bahkan badannya terlalu kaku utk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu. Dia ingin menangis seperti mama yg menangis dan memelukmu erat. Tp dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata “jaga diri baik2”. Agar kamu kuat utk pergi.

    saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yg mengerutkan kening adalah Papa. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dgn yg lain.

    ketika permintaanmu bukan lg sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan “iya nak,nanti kita beli” dan saat kata2 yg keluar adalah “tidak bisa” dari bibirnya. Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.

    saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya. Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata “sudah di blg jgn minum air dingin!”.berbeda dgn mama yg memperhatikanmu dgn lembut.

    ketahuilah saat itu ia benar2 khawatir dgn keadaanmu.

    dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah org pertama yg berdiri dan memberi tepuk tangan utk mu. Dia yg tersenyum bangga dan puas melihat “putri kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

    sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati2 memberikan izin.karena ia tau laki2 itu yg nanti akan menggantikannya.

    dan saat Papa melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg di anggapnya pantas menggantikannya. Papa pergi kebelakang panggung,dan menangis “tugasku telah selesai dgn baik.putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg cantik”

    Papa hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu2nya sesekali utk menjenguknya. Dgn rambut yg telah memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu dari bahaya.

    papa adalah sosok yg harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat utk tdk menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. papa jg orang pertama yg selalu yakin bahwa “kamu bisa” dalam hal apapun.

    tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih syg seorang papa hingga tugasnya selesai.kmu adalah salah satu org yg beruntung. Karna papa adalah sosok superhero yg hebat

  • 0 Comments
  • Filed under: Inspiration
  • facebook atau yang dikenal dengan “fb” yang merupakan situs jejaring sosial yang digunakan hampir seluruh penduduk dunia. Berbagai kalangan usia dan profesi turut menikmati fitur2 yang disajikan facebook.

    Salah satu fitur yang paling disukai oleh para facebookers adalah “update status”. wah kalau masalah update status ada orang yang begitu maniak, hampir setiap saat untuk update status tersebut. Mungkin hal ini tidak perlu dijelaskan lebih lanjut, karena saya yakin anda jauh lebih paham mengenai “update status” di fb ini hehe..

    Namun menurut saya ada hal yang memprihatinkan dari status2 yang diupdate oleh teman2 sekalian. Padahal Update status merupakan suatu konsep yang bagus yang dapat diterima oleh setiap orang, bahkan menjadikan twitter dan yahoo juga mengikuti jejak update status tersebut. Selain itu Status juga menjadi bacaan yang menarik untuk disimak.

    Hal memperhatinkan tersebut adalah kebanyakan orang memanfaatkan ini sebagai tempat mengeluh, memaki, kata-kata kasar, menghina, dan lain sejenisnya. Ini sungguh disayangkan, karena status kita akan di share ke setiap orang friend kita. Mungkin kita tidak merasakan dampaknya, namun di balik ini kita dapat memberikan energi negatif ke setiap pembacanya.. contoh dengan mengeluarkan kata-kata kasar, akan membuat teman2 kita iba, atau bahkan tersinggung, padahal orang buka fb untuk refreshing bukan untuk mendengarkan keluhan2 kita.

    Saya menyarankan, ayolah kita belajar untuk memancarkan energi positif kepada orang lain, bagilah rasa suka cita atau pun hal-hal yang bisa menginspirasikan teman2 kita. Justru dengan demikian kita dapat memanfaatkan “update status” ini secara optimal dan berbuah kesan positif.

    Adapun keuntungan untuk kita yang terbiasa berbagi hal2 positif setiap harinya, yaitu:

    • Merupakan salah satu perbuatan baik/positif
    • Melatih kita mensyukuri atau merenungi pelajaran hidup setiap harinya
    • Batin kita dapat berkembang menjadi lebih baik, karena walau dalam keadaan sedih, kita tetap berusaha memikirkan hal positif untuk dibagikan
    • Berlatih sebagai motivator/ inspirator. Kan kita pasti bercita2 menjadi orang sukses suatu saat, jadi orang sukses itu  harus bisa memotivasi/ menginspirasi orang lain minimal lewat tulisan.
    • Memberikan waktu untuk pikiran kita yang stress seharian, untuk remind semua hal dan mengambil hikmahnya.
    • Menjadi teladan bagi teman2 lainnya.
    • dll.

    Dengan menyadari begitu banyak keuntungan dari “update status” yang positif. Anda pasti tergerak untuk mempraktekannya bukan? ^^

    jangan pernah bermimpi untuk membawa perubahan dunia yang besar menjadi positif, kalau kita tidak memulainya dari hal-hal yang kecil, yaitu diri sendiri.

  • 0 Comments
  • Filed under: Inspiration
  • Teladan Seorang Ayah

    Yang ayah wariskan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau kekayaan, tetapi sesuatu yang tak terucapkan yaitu teladan sebagai seorang pria dan seorang ayah – Will Roger s

    Setahuku, botol acar besar itu selalu ada di lantai di samping lemari di kamar orangtuaku. Sebelum tidur, Ayah selalu mengosongkan kantong celananya lalu memasukkan semua uang recehnya ke dalam botol itu. Sebagai anak kecil, aku senang mendengar gemerincing koin yang dijatuhkan ke dalam botol itu. Bunyi gemericingnya nyaring jika botol itu baru terisi sedikit. Nada gemerincingnya menjadi rendah ketika isinya semakin penuh. Aku suka jongkok di lantai di depan botol itu, mengagumi keping-keping perak dan tembaga yang berkilauan seperti harta karun bajak laut ketika sinar matahari menembus jendela kamar tidur.

    Jika isinya sudah penuh, Ayah menuangkan koin-koin itu ke meja dapur, menghitung jumlahnya sebelumnya membawanya ke bank. Membawa keping-keping koin itu ke bank selalu merupakan peristiwa besar. Koin-koin itu ditata rapi di dalam kotak kardus dan diletakkan di antara aku dan Ayah di truk tuanya. Setiap kali kami pergi ke bank, Ayah memandangku dengan penuh harap. “Karena koin-koin ini kau tidak perlu kerja di pabrik tekstil. Nasibmu akan lebih baik daripada nasibku. Kota tua dan pabrik tekstil disini takkan bisa menahanmu.” Setiap kali menyorongkan kotak kardus berisi koin itu ke kasir bank, Ayah selalu tersenyum bangga. “Ini uang kuliah putraku. Dia takkan bekerja di pabrik tekstil seumur hidup seperti aku.”.

    Pulang dari bank, kami selalu merayakan peristiwa itu dengan membeli es krim. Aku selalu memilih es krim cokelat. Ayah selalu memilih yang vanila. Setelah menerima kembalian dari penjual es krim, Ayah selalu menunjukkan beberapa keping koin kembalian itu kepadaku. “Sampai di rumah, kita isi botol itu lagi.”
    Ayah selalu menyuruhku memasukkan koin-koin pertama ke dalam botol yang masih kosong. Ketika koin-koin itu jatuh bergemerincing nyaring, kami saling berpandangan sambil tersenyum. “Kau akan bisa kuliah berkat koin satu penny, nickle, dime, dan quarter,” katanya. “Kau pasti bisa kuliah. ayah jamin.”
    Tahun demi tahun berlalu. Aku akhirnya memang berhasil kuliah dan lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan di kota lain. Pernah, waktu mengunjungi orangtuaku, aku menelepon dari telepon di kamar tidur mereka. Kulihat botol acar itu tak ada lagi. Botol acar itu sudah menyelesaikan tugasnya dan sudah di pindahkan entah ke mana. Leherku serasa tercekat ketika mataku memandang lantai di samping lemari tempat botol acar itu biasa di letakkan.

    Ayahku bukan orang yang banyak bicara, dia tidak pernah menceramahi aku tentang pentingnya tekad yang kuat, ketekunan, dan keyakinan. Bagiku, botol acar itu telah mengajarkan nilai-nilai itu dengan lebih nyata daripada kata-kata indah.

    Setelah menikah, kuceritakan kepada Susan, istriku, betapa pentingnya peran botol acar yang tampaknya sepele itu dalam hidupku. Bagiku, botol acar itu melambangkan betapa besarnya cinta Ayah padaku. Dalam keadaan keuangan sesulit apa pun, setiap malam Ayah selalu mengisi botol acar itu dengan koin. Bahkan di musim panas ketika ayah diberhentikan dari pabrik tekstil dan Ibu terpaksa hanya menyajikan buncis kalengan selama berminggu-minggu, satu keping pun tak pernah di ambil dari botol acar itu. Sebaliknya, sambil memandangku dari seberang meja dan menyiram buncis itu dengan saus agar ada rasanya sedikit, Ayah semakin meneguhkan tekadnya untuk mencarikan jalan keluar bagiku. “Kalau kau sudah tamat kuliah,” katanya dengan mata berkilat-kilat, “kau tak perlu makan buncis kecuali jika kau memang mau.”

    Liburan Natal pertama setelah lahirnya putri kami Jessica, kami habiskan di rumah orangtuaku. Setelah makan malam, Ayah dan Ibu duduk berdampingan di sofa, bergantian memandangku cucu pertama mereka. Jessica menagis lirih. Kemudian susan mengambilnya dari pelukan Ayah. “Mungkin popoknya basah,” kata Susan, lalu dibawanya Jessica ke kamar tidur orangtuaku untuk di ganti popoknya.
    Susan kembali ke ruang keluarga denga mata berkaca-kaca. Dia meletakkan Jessica ke pangkuan Ayah, lalu menggandeng tanganku dan tanpa berkata apa-apa mengajakku ke kamar.

    “Lihat,” katanya lembut, matanya memandang lantai di samping lemari. Aku terkejut. Di lantai, seakan tidak pernah di singkirkan, berdiri botol acar yang sudah tua itu. Di dalamnya ada beberapa keping koin. Aku mendekati botol itu, merogoh saku celanaku, dan mengeluarkan segenggam koin. Dengan perasaan haru, kumasukkan koin-koin itu kedalam botol. Aku mengangkat kepala dan melihat Ayah. Dia menggendong Jessica dan tanpa suara telah masuk ke kamar. Kami berpandangan. Aku tahu, Ayah juga merasakan keharuan yang sama. Kami tak kuasa berkata-kata.

    —–> : Sebuah cerita yang luar biasa bukan ? Inilah sebuah cerita yang menunjukkan besarnya cinta seorang ayah ke anaknya agar anaknya memperoleh nasib yang jauh lebih baik dari dirinya. Tetapi dalam prosesnya, Ayah ini tidak saja menunjukkan cintanya pada anaknya tetapi juga menunjukkan sesuatu yang sangat berharga yaitu pelajaran tentang impian, tekad, teladan seorang ayah, disiplin dan pantang menyerah. Saya percaya anaknya belajar semua itu walaupun ayahnya mungkin tidak pernah menjelaskan semua itu karena anak belajar jauh lebih banyak dari melihat tingkah laku orangtuanya dibanding apa yang dikatakan orangtuanya. Semoga cerita ini menginspirasi kita semua.

  • 0 Comments
  • Filed under: Inspiration
  • 3 x 8 =23 ???

    Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik.
    Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang.

    Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.
    Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24 ?”
    Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”.
    Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata:
    “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan”.

    Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”
    Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
    Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”. Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

    Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya.
    Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain.

    Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.

    Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya.Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai,
    dan memberi Yan Hui 2 (Dua) nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.”

    Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.

    Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti.
    Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya.
    Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati
    ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.

    Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh.
    Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

    Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?”
    Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir,makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.
    Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.

    Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”
    Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku.
    Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu.
    Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.
    Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”
    Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun.
    Murid benar2 malu.”

    Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

    Cerita ini mengingatkan kita:

    Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya.
    Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.

    Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.

    Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

    Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)

    Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)

    Bersikeras melawan istri. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Istri tidak mau menghirau kamu, semua harus “do it yourself”)

    Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

  • 0 Comments
  • Filed under: Inspiration